Pengejaran ke Lipatkain, Satu Truk PRRI Disikat Habis! : Kiprah Pasukan Banteng Raiders I (BR-1) Yonif 400/Banteng Raiders di Riau 1958

Pengejaran ke Lipatkain, Satu Truk PRRI Disikat Habis! : Kiprah Pasukan Banteng Raiders I (BR-1) Yonif 400/Banteng Raiders di Riau 1958

Oleh : Vitho Anugrah Pratomo

Pasukan Banteng Raiders 1 (BR-1) dari Yonif 400/BR Kodam IV/Diponegoro saat di Pekanbaru, 1958.
sumber : historia.id


    Setelah sukses menduduki Desa Sungai Pagar (kini berstatus kelurahan), pasukan dari Banteng Raiders I (BR-1) melanjutkan perjalanan tempurnya ke arah Lipatkain, yang masih sama-sama berada di dalam administrasi Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Jarak dari Sungai Pagar ke Lipatkain via jalan darat lebih kurang sejauh 35 Km ke arah selatan (ke arah Taluk Kuantan - Kiliran Jao). Selama dalam perjalanan untuk pengejaran ke Lipatkain ini, pasukan BR-1 tetap didtemani oleh keadaan alam yang buruk bahkan bisa dibilang jauh lebih sulit dari medan yang sebelumnya. Jalan menuju Lipatkain pada saat itu banyak yang rusak serta berkelok. Beruntung sopir truk yang ditumpangi oleh BR-1 piawai dalam mengendalikan kemudinya.

    Sepanjang jalan mereka juga melalui hutan yang lebat dan rawa-rawa, yang dimana keadaan seperti ini sangat memungkinkan pihak musuh ada di sekitar situ. Maka pasukan yang ada di bak truk tetap siaga untuk mengantisipasi serangan dadakan (ambush) terhadap konvoi truk yang mereka tumpangi. 

Salah satu ruas jalan menuju Lipatkain. Sampai saat ini, jalan menuju Lipatkain memang harus menembus hutan atau kebun sawit yang lebat dan rapat.
sumber : Google Street View, 2021


    Sudah berjam-jam pasukan BR-1 bergerak akan tetapi lawan tak kunjung muncul batang hidungnya. Namun, suatu saat setelahnya tak diduga-duga muncul di depan rombongan truk pasukan Banteng Raider. Ternyata truk tersebut mengangkut dan berisi penuh pasukan PRRI. Tepat di sebuah tikungan yang tertutup rimbunan pohon, kedua rombongan yang saling bermusuhan ini berpapasan.

    Seketika situasi menjadi tegang. Masing-masing anggota di kedua belah pihak yang berperang saling menodongkan senjata yang mereka bawa masing-masing. Teriakan dari pasukan BR yang ditujukan kepada anggota PRRI untuk menyerah juga terdengar. Sudah jelas, perintah tersebut tidak bakal mempan dan malah mereka, pasukan PRRI, semakin bingung dan tampak akan menarik pelatuk senjata yang mereka bawa.
    
    Setelah peringatan teriakan itu tidak digubris dan ditambah pula mereka sempat menembaki supir truk pasukan Banteng Raiders, akhirnya personil BR-1 mengambil keputusan dengan membalas tembakan ke arah pasukan PRRI dengan senjata mesin Bren buatan Inggris. Pasukan PRRI tak sempat untuk membalas karena anggota Raider lainnya segera menghujani tembakan dari senapan yang mereka bawa. Akibatnya, 15 orang anggota PRRI di dalam truk tersebut menemui ajalnya dan senjata yang mereka bawa dapat disita oleh BR-1.

Truk Pasukan PRRI yang disikat habis oleh Pasukan BR-1 saat pengejaran ke Lipatkain, Kabupaten Kampar, Riau, 1958.
sumber : Benteng Negara No. 3 Tahun ke-X 1959



Ilustrasi Senjata Mesin Ringan 'Bren' yang digunakan BR-1
sumber : deactivated-guns.co.uk


    Berdasarkan investigasi yang dilakukan anggota Raider, sebenarnya kelimabelas pasukan PRRI tersebut ditugasi untuk memperkuat pertahanan yang mereka susun di Desa Sungai Pagar, yang malah sebelumnya desa tersebut sudah dikuasai oleh BR-1. Namun, begitu malang nasib mereka yang harus kehilangan nyawa terlebih dahulu karena berpapasan dengan truk pasukan BR-1 di perjalanan menuju ke lokasi masing-masing. 


Anggota PRRI yang berhasil ditangkap dan diamankan oleh TNI/APRI dalam Operasi Tegas di Pekanbaru, 1958.
sumber : Catur Windu TNI-AU 1945-1977


Tumpukan senjata pasukan PRRI yang berhasil dirampas oleh TNI/APRI dalam Operasi Tegas di Pekanbaru. Banyak senjata yang didapat adalah yang modern di zamannya. Senjata ini di drop oleh CIA/Amerika Serikat untuk PRRI.
sumber : Catur Windu TNI-AU 1945-1977


    Begitulah sedikit kisah yang dialami oleh Pasukan Banteng Raiders 1 (BR-1) dari Yonif 400/BR Kodam IV/Diponegoro semasa bertugas di Pekanbaru dalam rangka meredam aksi PRRI di Sumatra Tengah. Semoga dari kejadian ini bisa diambil hikmah dan pelajarannya. 



Sumber Artikel :

Priyono. 2012. Infanteri The Backbone of The Army. Mata Padi Pressindo : Yogyakarta



    

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pierre Tendean & Restoran Gelas Mas Pekanbaru : Kisah Pierre Tendean Saat Bertugas di Pekanbaru 1964

Galeri Foto Jadul Jembatan Siak 1 (Leton) Pekanbaru

Pesawat Avon Sabre 86 : Apa Iya Dibeli Oleh Orang Pekanbaru?

Pertempuran Sungai Pagar (TNI vs PRRI) : Kiprah Pasukan Banteng Raiders 1 (BR-1) Yonif 400/Banteng Raiders di Riau 1958

Galeri Foto ABRI (TNI & POLRI) saat Kerusuhan Mei 1998

Peresmian Jembatan Siak 1 (Jembatan Leton) Pekanbaru

Sejarah Kelok 9 : Warisan Sejak Era Kolonial Belanda

Museum Mandala Bhakti : Riwayat Panjang Sebuah Bangunan Tua Kota Semarang