Pesawat Avon Sabre 86 : Apa Iya Dibeli Oleh Orang Pekanbaru?
Pesawat Avon Sabre 86 : Apa Iya Dibeli Oleh Orang Pekanbaru?
Oleh : Vitho Anugrah Pratomo
Pesawat tempur Avon Sabre 86 yang
dijadikan tugu tahun 1980-an di depan Kantor Gubernur Riau kini sejak tahun
2011 telah berganti menjadi Tugu Zapin dan pesawat tersebut dijadikan Tugu di
depan Gedong Joeang 45 Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. Sejak 2011 Pemerintah
Daerah Provinsi Riau merubah penetapan letak Titik 0 (nol) Pekanbaru dari
Pelabuhan Pelindo Pasar Bawah ke Tugu Zapin ini.
Monumen Avon Sabre 86 di Pekanbaru tahun 1980-an sumber : Doc Pribadi Keluarga Edy Ramli & Farida Zam (Riaumagz) |
Saat monumen ber-livery khas Melayu sumber : airliners.net |
Avon Sabre 86 adalah pesawat tempur TNI-AU yang dihibahkan dari Australia dekade 1970-an dan resmi memperkuat TNI-AU pada tahun 1973 dan 1976. Tahun 1973 adalah pesawat bekas pakai RAAF (Tentara Angkatan Udara Australia sebanyak 18 unit) sedangkan yang datang tahun 1976 adalah pesawat bekas pakai TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) yang sebelum dipakai oleh Malaysia juga dipakai oleh RAAF (Australia).
Pesawat ini "aslinya" dibuat oleh pabrik North America di Amerika Serikat (USA) dengan nama F-86 Sabre. Namun, karena lisensi ikut dibeli oleh perusahaan Avon asal Australia, maka dibuatlah nama "baru lahir" menjadi Avon Sabre 86. Pesawat ini kondang di Perang Korea tahun 1950-an dengan sebutan "MiG Killer". Karena pesawat ini banyak sekali "membunuh" pesawat MiG-15 milik musuh (Korea Utara dan sekutunya).
Pesawat yang dipakai TNI-AU ini merupakan hibah dari Australia dan Malaysia dengan status bekas pakai sebanyak 23 unit (18 Australia, 5 Malaysia). Mendatangkan pesawat Avon Sabre 86 ini ke tanah air, dilakukan melalui sebuah operasi yang bernama "Garuda Bangkit". Pesawat ini hadir untuk mengisi arsenal TNI-AU di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Tahun 1973 menjadi masa
awal bhakti pesawat Avon Sabre 86 ini di lingkungan skadron TNI-AU. Pernah
suatu ketika pesawat ini dipersiapkan dan dipakai dalam gelaran Operasi Seroja
(perebutan Timor Timur dari tangan Portugis) di tahun 1975 dalam sandi tempur
"Cakar Garuda". Sayangnya beberapa jam sebelum berangkat ke Baucau
(Timor Timur), muncul perintah untuk membatalkan penggunaan Avon Sabre 86.
Sebagai gantinya dibebankanlah pada pesawat T-33 dan dilanjutkan dengan
"si kampret" (Julukan pesawat OV-10 Bronco) untuk melanjutkan misi.
"Si Kampret" sendiri baru hadir tahun 1976.
Kedatangan kru Sabre TNI-AU di Australia. Cuplikan RAAF News 1 Juli 1972 sumber : JMP Klasik (Facebook) |
Pelatihan kru Sabre di Australia. Cuplikan RAAF News 1 Agustus 1972 sumber : JMP Klasik (Facebook) |
Avon Sabre 86 sendiri tidak pernah ikut operasi tempur di TNI-AU. Namun, pesawat ini acap kali dipakai untuk air show dikarenakan pesawat ini sangat lincah di udara. Pesawat ini tergabung dalam Tim Aerobatik TNI-AU yang bernama Spirit-78.
Calon pilot Avon Sabre 86 TNI-AU yg mengikuti pendidikan di Australia, 1973. sumber : Koleksi Kolonel (Pnb) Tjahja Elang Migdiawan |
Kedatangan kru dan pesawat Sabre di tanah air dan disambut oleh KSAU Marsekal TNI Suwoto Sukendar di Lanud Iswahyudi, Madiun, tanggal 18 Februari 1973. sumber : JMP Klasik (Facebook)/Dispen AU |
Pesawat ini hanya
bertahan selama 7 tahun di TNI-AU. Yaitu ketika peristiwa jatuhnya pesawat ini
pada tanggal 30 Oktober 1980 yang menewaskan pilot yakni Mayor (Pnb) Budiardjo
Soerono. Pesawat yang jatuh bernomor registrasi TS-8620 menutup lembar kejayaan
sang Avon Sabre 86 di Indonesia.
Penerbangan perpisahan Avon Sabre 86 TNI-AU tahun 1980-an. Pesawat ini digantikan perannya oleh F-5 Tiger pesawat yang baru dibeli dari Amerika Serikat. sumber : JMP Klasik (Facebook) |
Setelah pensiun, Avon
Sabre-86 dijadikan monumen, masuk museum, dan sebagian dijual kembali ke USA. Untuk Pekanbaru,
satu buah dijadikan sebagai monumen. Yakni pesawat dengan nomor registrasi
TS-8622. Dulu sempat ada kode TS-8622 tersebut di sebelah kanan cockpit. Tetapi
untuk kode huruf & angka J-388 yang terpatri di belakang badan pesawat, pada aslinya
itu tidak ada dalam penomoran TNI-AU. Karena jika merujuk dalam sejarah penulisan nomor registrasi
Avon Sabre 86 adalah sebagai berikut :
1. A94-XXX (A94 adalah
kode dari Australia, misal : A94-370)
2. F-86XX (F-86 adalah
kode awal TNI-AU. F=Fighter, 86=kode jenis pesawat, XX adalah angka urutan
pesawat. Misal : F-8622)
3. TS-86XX (TS-86 adalah
kode TNI-AU setelah "Dibahasa Indonesiakan". TS=Tempur Sergap,
86=kode jenis pesawat, XX=nomor urut. Misal : TS-8622)
Kondisi Avon Sabre 86 di Pekanbaru setelah direlokasi ke posisi baru di Gedung Juang 45 Provinsi Riau. Kondisi saat ini kurang terawat oleh pihak terkait. sumber : instagram @jejak.tugumonumen 2021 |
Di depan Gedung Juang 45 Provinsi Riau sumber : instagram @jejak.tugumonumen 2021 |
Usut punya usut, ternyata kode J-388 yang tertulis pasda bagian belakang pesawat merupakan sebuah kode yang sengaja ditulis untuk kepentingan informasi tambahan diluar informasi asli dari penulisan registrasi pesawat TNI-AU. Jika merujuk kepada website www.redchevron.com tertulis bahwa huruf J yang diikuti dengan angka, itu merujuk pada makna "jupiter". Dalam TNI-AU sendiri, makna "jupiter" merupakan kode untuk para instruktur penerbang.
Maka dengan demikian
dapat kita tarik kesimpulan bahwa :
1. Avon Sabre-86 adalah
nama resmi pesawat
2. Pesawat TNI-AU ini
merupakan hibah bekas pakai RAAF (Royal Australian Air Forte) dan TUDM (Tentera
Udara Diraja Malaysia)
3. Pesawat tidak pernah
bertugas di Pekanbaru
4. Pesawat tidak pernah
turun operasi tempur
5. Pesawat tidak dibeli
oleh Orang Pekanbaru (dalam hal ini adalah Saleh Abbas yang dimana tulisan
mengenai jika pesawat yang dijadikan monumen di Pekanbaru ini dibeli oleh
beliau)
6. Pesawat di Pekanbaru
bernomor registrasi asli TS-8622
7. Kode J-388 dan J-311 adalah kode 'Jupiter' yang merupakan kode milik instruktur penerbang tempur TNI-AU yang pernah menjabat sebagai Danlanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru
8. Pesawat ini adalah produksi Australia
Jadi, pesawat apa yang
sebenarnya dibeli oleh Saleh Abbas? Apakah benar pesawat tersebut berhasil
dibeli oleh sumbangan warga Pekanbaru? Silahkan simak postingan setelah ini!
Sumber Artikel :
Adjie, Haryo. 2009. F-86 Avon Sabre 'Born to Fight' dari Era Perang Dinginhttps://www.indomiliter.com/f-86-avon-sabre-born-to-fight-dari-era-perang-dingin/
http://garudamiliter.blogspot.com/2012/03/f-86-avon-sabre.html
http://www.redchevron.com/intruktur-penerbang-tni-au/
http://www.adf-serials.com.au/Sabre-Indonesia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Nanang_Santoso
https://id.wikipedia.org/wiki/Bowo_Budiarto
Komentar
Posting Komentar